Kamis, 28 Oktober 2010

Bencana Di Dalam Negeri Anggota Dewan Study Banding Ke Italia

Beberapa hari ini DPR mendapat sorotan tajam tentang sikap mereka yang senang plesiran keluar negeri. dengan judul study banding mereka pergi keluar negeri dengan alih-alih tugas negara. Miliaran yang dihabiskan untuk menanggung kepergian para anggota dewan keluar negeri. Koalisi Masyarakat Sipil memperkirakan dana studi banding DPR RI mencapai Rp162,94 miliar pada 2010 yang meningkat tajam dari tahun 2005 yang hanya sebesar 23,55 miliar saja.

Rakyat tentu sudah merasa bosan dengan sikap yang ditunjukan para elit negeri ini. memang study banding itu adalah salah satu instrumen dalam membuat kebijakan. "instrumen yang kita pakai lebih banyak dengan study banding, bukan hanya pendekatan riset" tutur Wakil ketua DPR Anis Matta. namun bagi rakyat yang terpenting adalah dampak dari hasil kunjungan kerja itu, dan bagaimana transparansi secara anggaran dan hasil nya itu tidak sampai di masyarakat. terutama lagi dampak dari hasilnya itu yang tidak sama sekali dirasakan

Rabu, 27 Oktober 2010

Tsunami Itu Resiko Mereka yang Tinggal Di pulau...

Disaat bangsa ini berduka dengan datangnya bencana yang sangat mendadak dan mencengangkan semua pihak. dan orang pun bertanya sudah separah ini kah negeri kami ini. Ratusan korban jatuh di mentawai, dan wasior, puluhan orang tewas di merapi.

Tapi menurut saya pernyataan pemimpin kita yang satu ini, ketua DPR RI bapak Marzuki Alie, sangat tidak beretika dan tidak punya rasa empati. berikut petikannya dari detik.com

Ipar Mantan PM Inggris Lauren Booth Masuk Islam, Kini Rajin Shalat & Baca Al-Quran

LONDON (voa-islam.com) – Setelah berikrar dua kalimat syahadat 6 pekan lalu, kehidupan Lauren Booth sangat religius. Adik ipar mantan Perdana Meteri Inggris Tony Blair ini telah mengenakan jilbab, rajin shalat 5 waktu dan baca Al-Qur'an setiap hari. Laurent juga meninggalkan alkohol dan daging babi kesukaannya.
Lauren Booth, memutuskan masuk Islam setelah mendapatkan ‘pengalaman suci’ di Iran.  Penyiar dan jurnalis berusia 43 tahun itu menyatakan, sekarang dia mengenakan jilbab ketika keluar rumah, shalat 5 waktu sehari dan mengunjungi masjid bila ada kesempatan.
Dia memutuskan menjadi Muslimah 6 minggu lalu setelah mengunjungi Masjid Fatima Al-Masumeh di Kota Qom, Iran.
“Saat itu Selasa petang dan saya duduk dan merasakan suntikan semangat spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita,” katanya seperti dilansir media Inggris, The Mail, Minggu (24/10/2010). Setelah dia kembali ke Inggris, dia memutuskan pindah keyakinan.

Selasa, 26 Oktober 2010

Berperan Sebagai Pemuda

Sebagian besar populasi didunia diisi oleh pemuda,dan berbagai perubahan yang significan pun dibuat oleh pemuda, maka jika para pemuda itu sufsh kehilangan kemampuan mereka untuk menjalani peran tersebut maka jangan kaget kalau dunia ini akan segera punah karena tidak ada yang mengurusi lagi, tidak mungkin para orang tua kita yang akan terus – menerus yang mengisi lembar demi lembar sejarah ini.

Dalam goresan sejarah kita banyak sekali mendapati peran pemuda yang lebih dominan mengisinya, mulai dari zaman nabi dan rasul hingga proses kemerdekaan NKRI bahkan hingga saat ini, namun saat ini para pemuda kita banyak yang lupa akan peran besarnya dan kini lebih asyik menikmati kehidupan yang destruktif dan terkesan aneh dan tabu jika membicarakan peran mereka yang sebenarnya karena mereka sudah merasa nyaman didunia mereka yang saat ini atau memang kita membiarkan mereka nyaman atau bahkan lebih parah lagi sengaja membuat mereka nyaman. Pemuda diibaaratkan sebagai supir mobil dan dunianya adakalah mobil itu sendiri, bagaimana jadinya kalau supir itu tidak dapat mengendalikan mobil itu atau bayangkan jika suir itu dalam keadaan mengantuk atau tertidur dalam kondisi mobil itu masih berjalan, tentu saja itu akan membahayakn dirinya dan para penumpangnya tentu saja. Jadi jangan sampai kita yang dikuasai dunia apalagi kita tidak sadar bahwa dunia ini terus berjalan dan kita masih tertidur pulas dengan nyaman. Seorang sahabat dari kalangan khulafaur rasyidin mengatakan ”ya Allah biarkan aku menguasai dunia ini dengan genggamanku dan jangan kau masukan ia kedalam hatiku”. Sebagaimana kita tahu sebagian besar sahabat sasulullah adalah para saudagar kaya dan konglomerat, bahakan dalam masa kepemimpinan khalifah umar bin abdul azis baitu mal pada saat itu sangat kerepotan untuk menampung dana zakat yang ada karena semua oranga pada saat itu berlomba – lomba untuk berzakat sebanyak – banyaknya sehingga petugas baitul mal bingung untuk mencari para musatahik yang akan menerima zakat tersebut. Itulah gambaran mengapa kita juga harus menguasai dunia ini tapi jangan sampai kita yang dikuasai dunia

Bencana, Refleksi Negeri dan Diri

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’ Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (QS Al-Baqarah [2]: 155-157)

Setiap kita di negeri ini pasti bertanya di dalam hati, mengapa bencana seolah tak henti melanda bangsa ini. seolah menanti giliran saja untuk tiba-tiba mencengangkan kita dengan dampak yang ada. Betapa itu pertanyaan yang sangat wajar dan alami ketika kita mempertanyakan apa yang menyebabkan ini semua terjadi. karena ini bagian dari keimanan seseorang untuk selalu mengingat Allah dalam segala kejadian.

Dalam Islam bencana adalah salah satu instrumen untuk mengevaluasi diri dan kembali kepada kesadaran bahwa tidak ada satu pun yang dapat menahan kekuasaanNya di alam jagad raya ini. Sekalipun betapa canggihnya peralatan dan teknologi yang ada dalam memperingatkan kita akan bencana itu terjadi. Namun tak ada satupun yang dapat memprediksi kapan bencana itu terjadi apalagi melawannya. Dalam keimanan kita bencana itu dapat bisa diartikan sebagai adzab atau teguran. yang keduanya mutlak hak prerogratif Allah.

Ketika kita melihat silih bergantinya bencana ini tentuk kita harus mengintrospeksi seperti apakah negeri ini sehingga Allah menurunkan bala ini. Tak terhingga rasanya kezhaliman yang kita lihat sehari-hari bagiamana di televisi hampir setiap hari kita akan di pertontonkan sebuah kejadian yang bahkan tidak pernah dilakukan oleh binatang, bahkan tak pernah terbayangkan sama sekali oleh kita. seperti ayah memperkosa anak kandungnya, anak membunuh ibu kandungnya dan sebagainya. ini menandakan tak ada lagi rasa ketakutan terhadap Allah di hati mereka.