Selasa, 18 Oktober 2011

Presiden, Wapres, hanya penghias dinding

Polemik, ah sepertinya negeri ini sudah bosan dengan gaduh elit yang membuat perut terasa melilit, rambut kepala semakin sedikit, dan dahi selalu mengernyit. Rakyat sudah terlampau lelah dengan perjalanan jauh gonjang-ganjing politik. Yang entah siapa yang diuntungkan, namun yang pasti rakyat lah yang dirugika. Politik transaksional itu cara utama melanggengkan kuasa dan pengaruh. Jelas rakyatlah yang jadi objek taruhannya, entah siapa pemain siapa Bandar. 

Negeri ini punya presiden dan wakil presiden yang terpilih secara legal dari pemilu yang disebut sebagai mata air demokrasi itu sendiri. Presiden dan wakil presiden yang memberikan angan kejayaan kepada kami ketika meminta kami memilihnya dalam kampanye. Tentu mau tak mau kami percaya karena kau meyakinkan sebagian kami waktu itu dengan retorika harapan yang memukau. Walaupun kami sebenarnya setengah sadar kalau semua itu memang hanya janji. Tapi tak apalah sekarang kau menjadi pemimpin kami dan kami rela kau pimpin, tentu dengan aqad janji yang kau sampaikan dahulu.